Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara bisa ditunjukkan dengan banyaknya pembangunan yang sedang dilakukan di negara tersebut. Pembangunannya pun bisa meliputi gedung-gedung bertingkat, jalan raya dan bahkan hingga jembatan. Perlu diketahui, bahwa dalam setiap pembangunan yang sedang dikerjakan, terdapat material konstruksi yang perlu diuji kelayakannya untuk memastikan, bahwa material tersebut sudah aman untuk diaplikasikan sebagai struktur bangunan. Hal ini bisa dikenal sebagai uji struktur bangunan.
Uji struktur bangunan dilakukan untuk menemukan potensi kerusakan yang bisa membahayakan struktur bangunan itu sendiri. Jadi, dengan melakukan pengujian pada struktur bangunan, hal ini bisa mencegah risiko kerusakan yang bisa terjadi pada suatu bangunan, dan bangunan tersebut pun bisa dioperasikan dalam jangka waktu yang lama.
Untuk lebih jelasnya, di artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, tujuan, hingga langkah-langkah uji struktur bangunan.
Uji Struktur Bangunan
Pernahkah Anda mendengar tentang uji struktur bangunan? Mungkin istilah ini masih terdengar asing bagi sebagian orang. Secara garis besar, uji struktur bangunan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kelayakan suatu bangunan, guna memastikan bahwa bangunan tersebut sudah aman dan tidak memiliki risiko keamanan yang bisa membahayakan penghuninya ketika bangunan dioperasikan.
Kemunculan retakan pada struktur bangunan, penurunan pondasi, atau bahkan pondasi yang miring adalah tanda-tanda yang bisa menyebabkan bangunan menjadi runtuh. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini, karena itu sangat penting untuk dilakukan pengujian pada struktur bangunan.
Untuk melakukan pengujian struktur bangunan, bisa dikerjakan ketika bangunan belum dioperasikan dan diresmikan untuk memastikan, apakah kekuatan struktur bangunan sudah sesuai dengan rencana pembangunan. Selain itu, pengujian struktur bangunan juga bisa dilakukan secara berkala setelah bangunan dioperasikan, untuk memastikan performa struktur bangunan tidak menurun terhadap pengaruh cuaca, lingkungan, dan juga gempa bumi.
Tujuan Uji Struktur Bangunan
Tidak bisa dipungkiri bahwa mungkin ada sebagian orang yang beranggapan jika melakukan pengujian struktur bangunan hanya akan menambah pengeluaran saja. Padahal dengan melakukan uji struktur bangunan, Anda akan menerima fungsi dan manfaat yang sangat penting.
Walaupun Anda memang harus mengeluarkan biaya tambahan, tapi sangat sepadan dengan manfaat yang akan Anda terima nantinya. Sebab, tujuan melakukan uji struktur bangunan itu sendiri yaitu untuk menghindari kerusakan pada bangunan yang bisa menciptakan risiko kerugian yang tinggi. Selain itu, dengan melakukan pengujian pada struktur bangunan, ini juga akan menjamin keamanan dan keselamatan para penghuni bangunan dari kemungkinan bahaya, seperti misalnya gedung yang runtuh.
Karena itu jika ingin membuat para penghuni bangunan merasa aman, para pemilik bangunan harus sungguh-sungguh melakukan pengujian pada struktur bangunannya. Kenapa? Agar kemungkinan kerusakan pada struktur bangunan bisa teridentifikasi sedini mungkin.
Langkah-Langkah Uji Struktur Bangunan
Untuk melakukan pengujian struktur, dibutuhkan bantuan dari konsultan yang berpengalaman di bidang struktur konstruksi bangunan, memiliki lisensi yang dikeluarkan oleh otoritas bersangkutan dan diakui oleh pemerintah, didukung oleh para pakar di bidangnya, serta memiliki peralatan pengujian yang valid, legal, dan juga bersertifikat.
Dalam hal ini, PT. Graha Survei Indonesia sudah berpengalaman dalam pelaksanaan penilaian dan pengujian struktural bangunan baik di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu, dalam melakukan pengujian struktur bangunan, terdapat beberapa langkah-langkah yang kami lakukan agar pengujian bisa mendapatkan hasil yang akurat.
1. Survei Awal Uji Struktur Bangunan
Survei awal dilakukan untuk menganalisis tingkat kerusakan pada struktur bangunan dan juga untuk mengetahui titik lokasi kerusakan yang akan direnovasi. Selain itu, dengan melakukan survei awal ini, nantinya juga akan di analisis mengenai kemungkinan estimasi biaya renovasi.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Langkah kedua dari uji struktur bangunan adalah pengumpulan data. Data-data yang dikumpulkan diambil dari informasi dan data yang berhubungan dengan struktur bangunan, seperti as built drawing, laporan perhitungan struktur, dan data penyelidikan tanah. Apabila ditemukan sebagian data-data tersebut tidak tersedia, maka akan dilakukan pekerjaan rekayasa engineering, supaya perhitungan struktur bisa dilakukan.
3. Observasi dan Pemetaan Kerusakan
Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dan membuat peta kerusakan yang akan menjadi dasar pemilihan uji struktur. Seluruh komponen bangunan diperiksa, termasuk tidak terbatas pada, atap, balkon, pagar, pelat lantai, balok, dan kolom. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran, keretakan, dan ketahanan beton.
4. Pengujian Non Destructive Test
Pemeriksaan daya tahan dan kekuatan beton adalah elemen penting yang bisa menentukan berapa lama usia bangunan dan keamanannya. Demi mengetahui hal ini, Non Destructive Test atau pengujian tanpa merusak penting dilakukan untuk memeriksa daya tahan dan kekuatan beton, level korosi, serta ketahanan serangan kimia.
Jenis Metode Non Destructive Test
Berikut adalah beberapa jenis layanan Non Destructive Test yang kami sediakan, seperti:
1. Cover Meter & Scanning Rebar Test
Jenis NDT ini dilakukan dengan memakai gelombang ultrasonik yang berfungsi untuk mengukur ketebalan selimut beton, perkiraan diameter tulangan, serta jarak antar tulangan.
2. Rebound Hammer Test
Rebound Hammer Test adalah pengujian yang bertujuan untuk memprediksi nilai kuat tekan beton berdasarkan kekerasan permukaan beton.
3. Hardness Test
Hardness Test merupakan metode yang dipakai untuk menguji kekerasan suatu material. Cara kerjanya yaitu hardness test akan memaksa indentor untuk menekan ke permukaan tablet diikuti dengan pengukuran luas permukaannya.
4. Half-Cell Potential Test
Tes ini bertujuan untuk memastikan kemungkinan korosi di tulangan yang terdapat pada struktur beton. Uji ini bisa memberikan banyak manfaat, selain biaya yang dikeluarkan untuk uji ini termasuk murah juga uji ini mengeluarkan hasil yang akurat.
5. Ultrasonic Thickness Test
Pengujian ini termasuk salah satu Non Destructive Test yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu material, seperti baja, beton, kaca, dan pipa.
6. Ultrasonic Pulse Velocity Test
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi mutu integritas beton dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
Pentingnya Uji Struktur Bangunan dalam Bidang Konstruksi
Uji struktur bangunan adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan pada setiap bangunan sebelum bangunan tersebut diresmikan. Hal ini penting demi menjaga keselamatan para penghuni bangunan ketika bangunan sudah dioperasikan.
Dengan melakukan pengujian struktur bangunan, Anda akan mendapatkan laporan dan saran dari kami mengenai rekomendasi kelayakan bangunan, rekomendasi renovasi, serta kinerja struktur bangunan yang memuat tentang kenyamanan, keamanan, dan standar bangunan pada aturan yang berlaku.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami.