Di dalam setiap bangunan ataupun di setiap alat-alat industri, tentunya terdapat komponen maupun material yang perlu diuji kelayakannya guna memastikan material yang sedang digunakan sudah aman untuk diaplikasikan dan tidak mengalami kerusakan. Makanya, biasanya perlu adanya pengujian yang dilakukan sebelum bangunan tersebut digunakan. Pengujian tersebut adalah Non Destructive Test yang berguna untuk menjaga material yang di uji tidak mengalami kerusakan.
Dan saat ini di Indonesia banyak bangunan-bangunan besar atau jembatan melakukan pengujian tersebut. Salah satu perusahaan yang capable dan terpercaya dalam pengujian ini adalah PT Graha Survei Indonesia. Namun, sebelum melakukan pengujian NDT anda perlu mengetahui tentang dan jenis-jenis dari pengujian ini.
Apa Itu Non Destructive Test?
Non Destructive Test adalah suatu metode pengujian yang dilakukan guna mengevaluasi suatu material tanpa merusak fungsi dari benda yang diuji tersebut. Maka dari itu, Non Destructive Test atau bisa disingkat NDT biasa juga dikenal dengan pengujian tanpa merusak. Sesuai namanya, pengujian dengan metode ini dilakukan dengan tidak merusak material saat dilakukan pemeriksaan. Pengujian ini dilakukan untuk menjaga material yang diuji tidak mengalami kerusakan, sehingga material tersebut masih aman dan masih bisa digunakan ketika pengujian NDT selesai.
Ketika melakukan pengujian dengan metode NDT, maka dibutuhkan bahan lain sebagai penguji material atau benda yang diuji. Sebagai contoh ketika Anda ingin melakukan Dye Penetrant Test, maka Anda memerlukan cat sebagai cairan penetrant supaya tidak merusak material dari benda yang Anda uji.
Jadi secara garis besar, fungsi Non Destructive Test sendiri yaitu untuk mengetahui di mana letak kerusakan dan tetap memelihara ataupun menjaga material yang ada di dalam benda yang di uji tersebut.
Jenis-jenis Non Destructive Test
Saat ini, pengujian Non Destructive Test juga digunakan dalam manufaktur, industri, dan inspeksi dalam layanan untuk memastikan integritas serta keandalan produk, mengontrol proses manufaktur, menurunkan biaya produksi, dan mempertahankan tingkat kualitas yang sama.
Melihat banyaknya pihak yang memerlukan uji Non Destructive Test, maka perlu disesuaikan dengan jenis NDT agar tidak merusak material dari benda yang diuji. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenisnya:
1. Cover Meter dan Scanning Rebar Test
Pengujian ini dilakukan dengan memanfaatkan gelombang elektrik magnetik untuk melakukan pengukuran ketebalan lapisan beton dengan jarak antar tulangan. Selain itu, jenis NDT ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi, orientasi, dan diameter atau besaran tulangan.
2. Rebound Hammer Test
Rebound Hammer Test adalah pengujian beton Non Destructive Test yang bisa memperkirakan nilai kekuatan tekan beton. Sistem kerja jenis NDT ini yaitu dengan memberikan impact (beban tumbukan) pada permukaan beton. Rebound Hammer Test juga biasa dikenal sebagai Schmidt’s Hammer atau Swiss Hammer, karena ditemukan oleh Ernst Schmidt, seorang insinyur Swiss.
3. Hardness Test (Uji Kekerasan)
Hardness Test adalah suatu metode NDT yang digunakan untuk mengukur kekerasan suatu material. Kekerasan yang diukur mengacu pada ketahanan material terhadap lekukan permanen. Ada banyak teknik untuk mengukur kekerasan, dan masing-masing pengujian ini dapat mengidentifikasi berbagai nilai kekerasan untuk satu material yang diuji dan juga untuk menentukan kualitas struktur baja yang dipasang dan digunakan untuk mengevaluasi kapasitas dan kekuatan struktur baja.
4. Half Cell Potential Test
Tes ini digunakan untuk menentukan probabilitas korosi di dalam tulangan pada struktur beton bertulang. Half Cell Potential Test merupakan metode pengujian NDT yang semakin banyak diterima dan digunakan untuk rekayasa teknik sipil serta struktur sebagai alat untuk mengevaluasi kekuatan.
5. Ultrasonic Thickness Test (UTT)
Ultrasonic Thickness Test merupakan suatu metode Non Destructive Test lainnya. Tujuan dengan menerapkan metode ini adalah untuk menentukan ketebalan material, seperti untuk mengukur ketebalan beton, baja, pipa, pelapis ataupun kaca.
6. Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPV-Test)
Ultrasonic Pulse Velocity Test merupakan alat uji untuk mengidentifikasi mutu integritas beton dengan cara pendekatan rambat gelombang pada beton. UPVT memiliki sistem kerja berdasarkan berapa lama waktu tempuh gelombang ultrasonic yang merambat dalam struktur beton. Kecepatan yang lebih tinggi menunjukkan kualitas dan kontinuitas material yang baik, sedangkan kecepatan yang lebih lambat bisa menunjukkan beton dengan banyak retakan atau rongga.
Lantas, kapan dilakukan Uji Non Destructive Test? Pengujian NDT biasanya dilakukan paling tidak 2 kali, yaitu yang pertama ketika akhir dari proses fabrikasi untuk menentukan komponen yang bisa diterima. Dan yang kedua, pengujian NDT dilakukan saat material telah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Uji NDT yang kedua dilakukan dengan tujuan untuk menemukan atau mendeteksi kerusakan.
Jika Anda membutuhkan jasa untuk melakukan uji Non Destructive Test, kami siap untuk melayani Anda. Kenapa kami? Kami telah menangani lebih dari ribuan Jobs Assessment dan Structures Audit baik di dalam dan di luar negeri, engineers kami berpengalaman dan teknisi yang kompeten, dan kami memiliki peralatan yang lengkap dan terkini. Hubungi Kami