Pembangunan adalah salah satu contoh perkembangan ekonomi yang terjadi di suatu negara. Pembangunan tidak selalu tentang pembangunan gedung, tetapi pembangunan konstruksi juga meliputi jalan raya, jalan tol, dan bahkan hingga pembangunan jembatan untuk menjadi penghubung dua jalan yang terpisah.
Dan biasanya, misal setelah pembangunan gedung ataupun jembatan selesai, ada satu pihak yang akan memeriksa kelayakan gedung dan jembatan tersebut, untuk memastikan bahwa konstruksi dari kedua bangunan tersebut sudah aman dan bisa untuk dioperasikan, adalah tugas dari audit struktur bangunan.
Audit struktur bangunan adalah aktivitas pemeriksaan kesehatan atau kelayakan bangunan yang dilakukan untuk memastikan bahwa suatu bangunan sudah aman, dan juga tidak memiliki risiko keamanan yang membahayakan.
Pekerjaan audit struktur bangunan bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian bangunan yang membutuhkan perbaikan atau bahkan penggantian total. Untuk melakukan audit struktur bangunan, dibutuhkan bantuan dari konsultan yang berkompeten di bidangnya, memiliki sertifikat resmi yang sudah diakui oleh pemerintah, disupport para insinyur yang berpengalaman, dan juga memiliki peralatan pengujian yang absah dan terkalibrasi dengan software (perangkat lunak) perhitungan yang berlisensi.
Dalam hal tersebut, PT Graha Survei Indonesia sudah berpengalaman dengan lebih dari ribuan pekerjaan Assessment dan Struktur Audit, memiliki insinyur berkompeten dan bersertifikat, dan juga memiliki peralatan pengujian yang up to date. Dan salah satu layanan yang disediakan oleh kami adalah loading test. Jika anda tertarik bisa hubungi kami sekarang
Apa Itu Loading Test?
Loading test adalah suatu metode pengujian yang dilakukan untuk melihat kemampuan beban maksimal dari sebuah struktur konstruksi. Loading test atau uji pembebanan pada umumnya memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa keamanan suatu struktur bangunan telah memenuhi persyaratan yang ada, demi menjamin keselamatan setiap orang ketika bangunan sudah dioperasikan. Selain itu, pengujian loading test dilakukan untuk melihat, apakah ada potensi masalah pada struktur konstruksi yang bisa berdampak fatal nantinya.
Pengerjaan loading test sendiri biasanya dilakukan ketika kondisi-kondisi tertentu, seperti antara lain:
- Tidak memungkinkan dilakukannya perhitungan analitis karena keterbatasan informasi mengenai geometri dan detail struktur konstruksi.
- Kemampuan struktur konstruksi yang sudah berkurang disebabkan adanya penurunan kualitas material, terpapar zat kimia, ataupun karena kerusakan fisik pada bagian struktur tertentu yang diakibatkan oleh gempa bumi, kebakaran, beban yang berlebihan, dan sebagainya.
- Kualitas keamanan struktur yang rendah dikarenakan dalam perencanaan menggunakan metode-metode yang tidak berstandar.
- Perubahan fungsi struktur yang tidak diperhitungkan dalam perencanaan awal dan menimbulkan beban tambahan.
- Dibutuhkannya pembuktian mengenai kualitas suatu struktur konstruksi yang baru saja selesai di renovasi.
Metode Loading Test
Setelah memahami apa itu loading test dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa loading test adalah semacam pengujian kinerja yang menentukan kualitas sistem dalam kondisi yang sesungguhnya dengan beban. Dengan pengujian loading test dapat membantu memutuskan bagaimana mengambil sikap ketika banyak pengguna atau banyak orang lain yang mengaksesnya secara bersamaan. Lantas, ada berapa metode loading test? Loading test sendiri memiliki dua metode pengujian, yaitu ada static loading test dan juga dynamic loading test.
Static Loading Test
Static loading test adalah suatu metode pengujian beban yang ketika tes ujinya menggunakan beban atau benda yang diam. Pengujian static loading test memiliki tujuan yaitu untuk melihat ketahanan dan kekuatan struktur dengan memberikan beban yang diam pada bagian struktur tertentu, apakah struktur sudah sesuai dengan standar kelayakan atau belum.
Contoh pengujian static loading test yaitu pada jembatan yang baru saja selesai dibangun, jembatan tersebut akan diisi oleh truk-truk dengan muatan muatan tertentu dan truk-truk itu akan diposisikan setara dengan panjang jembatan. Setelah itu, pihak audit struktur akan melakukan analisa terhadap lendutan yang terjadi di jembatan.
Dynamic Loading Test
Berbeda dengan static loading test, dynamic loading test adalah metode pengujian yang ketika tes ujinya menggunakan beban atau benda yang bergerak. Pengujian dynamic loading test memiliki tujuan untuk melihat kualitas keamanan struktur bangunan, apakah telah memenuhi kualitas standar yang sudah ditentukan atau tidak.
Contoh pengujian dynamic loading test yaitu dengan meletakkan balok kayu untuk kemudian dilalui dengan beban yang bergerak seperti truk berisi muatan. Setelah itu roda truk akan menghantam aspal, dan benturan inilah yang kemudian akan dianalisa oleh pihak struktur audit.
Struktur yang Bisa Di Loading
Lantas, struktur apa saja yang bisa di-loading? Ada beberapa konstruksi bangunan yang bisa di loading, 3 di antaranya adalah gedung, jembatan, dan dermaga:
Gedung
Gedung adalah bangunan bertingkat yang bisa digunakan sebagai gedung perkantoran untuk bekerja, maupun gedung apartemen sebagai tempat tinggal. Melihat fungsi gedung seperti itu, otomatis ada banyak orang di dalam gedung. Maka, loading test dilakukan sebelum gedung diresmikan untuk memastikan bahwa tingkat keamanan gedung sudah sesuai dengan standar ketentuan yang ditetapkan.
Jembatan
Jembatan adalah penghubung antara satu jalan dengan jalan yang lainnya. Jadi secara tidak langsung, suatu jembatan akan banyak dilalui oleh berbagai macam kendaraan, baik kendaraan kecil ataupun kendaraan besar. Setelah jembatan selesai dibuat harus dilakukan loading test, untuk mengetahui tingkat kekuatan jembatan terhadap beban yang ada di atasnya.
Dermaga
Dermaga merupakan tempat bersandarnya kapal untuk melakukan bongkar muat barang. Mengetahui ini, tentunya dibutuhkan konstruksi yang kuat agar bisa menahan banyaknya barang yang ada di atas dermaga. Untuk mengetahui seberapa kuat konstruksi dermaga, harus dilakukan loading test.
Loading test sangat penting untuk dilakukan pada setiap konstruksi yang baru selesai dibangun. Kenapa? Hal ini supaya kita bisa mengetahui kapasitas beban maksimal yang bisa ditahan oleh suatu konstruksi.