Jasa Destructive Testing Struktur DT Test | Graha Survei Indonesia

DESTRUCTIVE TEST

Destructive testing (DT) adalah salah satu metode pengujian yang mengakibatkan kerusakan pada strukur untuk menentukan sifat fisiknya, seperti sifat mekanik kekuatan, ketangguhan, fleksibilitas, dan kekerasan. Test ini sering digunakan untuk menguji barang-barang yang pada umumnya diproduksi secara massal pada umumnya proses pengujian ini dilakukan dengan merusak beberapa sample untuk mengetahui kelayakannya secara keseluruhan.

Pengujian destruktif juga dapat dilakukan dengan tujuan peninjauan keamanan dan keselamatan kerja untuk memverifikasi kapasitas perlindungan peralatan keselamatan atau untuk memastikan bahwa bagian vital-keselamatan dari suatu struktur tidak mengalami kegagal. Pengujian destruktif juga sering dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi kemampuan peralatan keselamatan untuk terus berfungsi dalam keadaan apapun dan juga kondisi yang extreme, seperti kemampuan respirator untuk terus berfungsi disuhu yang sangat tinggi atau kondisi fisik lainnya yang menuntut kondisi fisik extreme.

[us_image_slider ids=”276,275,274″ img_fit=”contain”]
[us_image_slider ids=”216,217,215″]
[us_image_slider ids=”218,220,219″ img_fit=”contain”]

Core Drill

Merupakan bor berlubang yang digunakan untuk membuat mengambil sampel pada permukaan. Core drill terbuat dari logam dimana ujung bor biasanya dilapisi dengan berlian atau karbida. Core drill terdiri dari motor, pegangan, dan mata bor. Perbedaan utama antara core drill dan alat pemotong semen lainnya adalah bahwa bor inti akan mengekstraksi sampel dari bahan tersebut. Bagian tengah bor berlubang, memungkinkannya mengambil sampel dari bahan yang dibor. Sampel ini, disebut core sampel, sesuai dengan bentuk dinding lubang bor.

Concrete Carbonation Test

Pengujian ini dengan penggunaan indikator kimia; Indikator yang paling umum digunakan adalah larutan fenolftalein alkohol, dan air. Larutan fenolftalein yang diaplikasikan pada beton yang bersifat basa akan berubah menjadi merah muda. Jika alkalinitasnya hilang, beton tidak akan menjadi merah muda. Dalam prakteknya adalah penting bahwa larutan fenolftalein diaplikasikan pada permukaan beton bagian dalam. Metode pengambilan sampel lainnya, yang didasarkan pada pengumpulan bubuk selama perforasi dengan menggunakan bor biasa. Media pengumpulan sample (picker), dirancang secara khusus dengan tujuan untuk mengoptimalkan aliran bubuk dapat mengalir ke wadah pengumpulan. Analisis serbuk dan juga memanfaatkan perubahan warna kimia fenolftalein secara cepat dan akurat.

Pull Out and Test

Pengujian ini menggunakan alat yang terpasang pada baut, mur, dan sekrup. Kemudian baut tersebut akan ditarik hingga ke tarikan maksimum tegangan pada beban yang pada akhirnya akan menentukan seberapa kuat dan aman ikatan struktur permukaan material pemasangan. dan untuk mengetahui atau memperkirakan kekuatan tarik dan ikatan.